Minggu, 08 Desember 2013

Perempuan yang Tidak Cantik

“tahukah kamu mengapa orang tuanya menjadi ragu untuk menjadikanku sebagai calon menantunya?” tanya seorang teman dalam sebuah kesempatan bersua

Kenapa memanganya? Ucapku balik bertanya

“karena aku tidak berwajah cantik” jawabnya tanpa ekspresi

“haaaa” mulutku menganga, lalu aku berlari menuju kaca melihat pantulan wajahku dan bertanya dalam hati, “apakah aku juga tidak cantik?”

            Huk huk, kasihan gadis itu, seandainya aku berada dalam posisinya pasti aku juga akan bersedih. Bahkan lebih sedih. Hanya bisa sedikit menghibur “mungkin itu ujian yang harus kau lewati, bila memang ia jodohmu pasti Allah akan mempermudah, dan pasti ia tidak menikah karena melihat fisikmu melainkan karena agamamu”. Aku teringat Rasul SAW pernah bersabda “seorang wanita dinikahi karena 4 hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, atau agamanya. Apabila kamu ingin mendapatkan kebahagiaan, maka nikahilah wanita karena agamanya.”
           
            Begitu akhwatifillah sekalian, laa tahzan. Jodohmu adalah yang sama denganmu. Apabila engkau baik ia juga baik. Apabila engkau menikah bukan karena melihat tampan/tidak wajahnya ia maka ia juga tidak akan melihat cantik/tidaknya wajahmu. Utamakan masalah agama karena ia menghadirkan sakinah, mawaddah, warahmah. Rupa akan tergerus oleh usia, harta dengan mudah bisa diambil oleh pemilikNya, dan bila engkau mengagungkan nasab maka ia akan menghinakanmu.

            Engkau tidak boleh menangis iri karena perempuan lain berwajah cantik sedang engkau tidak cantik. Sungguh, manusia hanya diciptakan untuk diuji Allah siapa yang paling baik amalnya. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Hanya kualitas taqwa yang menjadi pembeda. Tak perlu kita terusik dengan perkataan manusia yang ini dan itu. Karena mereka akan terus berkomentar dengan apa yang kita pilih.

            Bahkan, seharusnya engkau bersyukur karena engkau lebih aman dari fitnah kecantikan. Engkau tak akan dirisaukan dengan sms, missed call, hadiah, dari secret admirer, tak perlu khawatir diganggu laki-laki mata keranjang yang dimana saja dan kapan saja mengintai, tak perlu khawatir karena tak ada laki-laki mengantri ingin menjadikanmu pacar atau istri. Ya, demikianlah.  
             
            Fitnah kecantikan sangat membahayakan. Salah satu contohnya mungkin pernah teman-teman dengar tentang kisah seorang putra mantan orang nomer satu di Indonesia yang kehidupan rumah tangganya menjadi porak poranda karena ia tergoda perempuan cantik alias wanita idaman lain. Walhasil ia menceraikan istrinya dan memilih menikah siri dengan sephianya itu. Istrinya sakit hati lalu rumah sang sephia dirusaknya. #kok jadi ngegosip gini, haduh2. Banyak deh kisah-kisah tentang fitnah kecantikan wanita.

            Shalihat, kecantikan hati tetaplah yang utama. Jangan berpikir bahwa teman-temanmu baik laki-laki maupun perempuan akan senang berteman dengan perempuan cantik namun ia buruk akhlaknya, atau perempuan cantik namun jutek dan sombongnya nggak ketulungan. Sungguh, ia justru akan dijauhi. Tetap semangat ya, kamu cantik, cantik, dari hatimu. Bukan cantik yang membuat cinta, tapi cinta yang membuat cantik ^^ #eh.

Hal-hal yang Menjerumuskan Wanita ke Neraka

*Disampaikan oleh Ustadzah Asri Widiarti S.Si pada Kajian Rutin Pagi Hari (KRPH) Selasa (khusus muslimah), 3 Desember 2013.
Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita disebabkan mereka kufur. Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: ‘aku belum pernah melihat sedikitpun kebaikan darimu” [HR. Bukhari-Muslim]

“wahai kaum wanita bersedekahlah dan perbanyak istighfar (minta ampun) karena aku melihat mayoritas penduduk neraka adalah kalian” [HR . Muslim no. 238]

            Hadist diatas, cukuplah menjadi peringatan bagi kita sebagai kaum wanita tentang adanya ketetapan Allah atas surga dan neraka. Allah tidak menciptakan hidup manusia sebagai suatu kesia-siaan melainkan ada balasannya. Allah tidak pernah berlaku dzalim. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya ia akan mendapatkan balasannya (Al Zalzalah, 7-8)

Neraka diciptakan oleh Allah sebagai rumah abadi bagi orang-orang yang mendustakan Allah. Neraka itu keburukannya telah banyak tergambarkan dalam Al Quran dan hadist. Bahan bakar neraka adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat keras, kasar, dan tidak pernah mendurhakai Allah (At Tahrim, 6). Neraka adalah api yang bergejolak, yang mengupas kulit kepala (Al Ma’arij, 15-16). Panas api neraka 69 kali dari panas api dunia (HR. Muslim). Apabila penghuni neraka sudah masuk ke dalamnya maka api itu ditutup rapat atas mereka, dan mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang (Al Humazah, 8-9). Minuman di neraka adalah air yang sangat panas, tidak ada makanan bagi mereka selain pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar (Al Ghasiyah, 5-7).
Neraka terdiri dari 7 lapis dari hawiyah sampai jahannam. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Rasulullah SAW pernah bertanya pada Jibril. “ya Jibril, jelaskan padaku sifat jahannam.” Jibril menjawab:
“ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum, niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya karena panasnya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung diantara langit dan bumi, niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai kebawah bumi yang ketujuh. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan seseorang di ujung barat tersiksa, niscaya orang yang di ujung timur terbakar karena panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya dari besi dan minumannya air panas bercampur nanah, pakaiannya dari potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu yang jarak dari masing-masingnya perjalanan 70.000 tahun, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu bagi laki-laki dan perempuan.”
Siksa neraka yang paling ringan adalah diletakkan dibawah telapak kakinya bara api sehingga mendidih otak yang ada dikepalanya. Ia mengira tidak ada orang lain yang lebih dahsyat siksaannya daripada ia, padahal yang ia alami adalah siksaan yang paling ringan (HR. Bukhori dan Muslim). Siksa neraka yang paling berat adalah berada kekal di neraka. Apabila ada orang yang sangat bengis menyiksa manusia di dunia, maka baginya siksa neraka yang paling dahsyat (HR. Ahmad). Al Quran menyebutkan beberapa orang yang akan tinggal selamanya di dalam neraka yaitu: istri Nabi Nuh dan istri nabi Lut (At Tahrim, 10), Fir’aun dan para pengikutnya (Hud, 98), dan Abu Lahab beserta istri (QS Al Lahab).
Penghuni neraka akan ditanya, ”apakah tidak pernah datang kepadamu seorang Rasul yg memberi peringatan?” mereka menjawab “Ada, tapi kami mendustakannya”. Mereka disiksa, diseret mukanya hingga tuli, buta, bisu. Bila sudah demikian mereka mengatakan “Wahai Malik, tidak bisakah engkau mematikan kami saja?” Malaikat Malik menjawab: “Tidak bisa, engkau kekal di dalam sini”. Dan Allah SWT telah mengambil rasa belas kasihan dari malaikat Malik, sehingga ia tak pernah menunda tugas yang diamanahkan padanya walau sekejap mata.
Amalan apa yang bisa menjerumuskan ke neraka? Yakni ketika mulut dan kemaluan tidak terkendali. Disebutkan pula oleh ustadzah yakni orang-orang yang tidak mau berhijrah dari mekkah ke madinah, orang yang menyimpang dari hukum Allah, mendustakan Rasul, bersikap takabur (sombong), memlihara riba dan harta yang bukan haknya, menipu anak yatim, menyiksa binatang, tidak ikhlas mencari ilmu, bunuh diri, menebang pohon yang digunakan untuk berteduh, suka membicarakan aib orang lain, suka memfitnah, dan lain-lain.
Khusus untuk kita sebagai wanita Rasulullah SAW pernah berpesan dalam beberapa hadist mengenai perempuan-perempuan yang menjadi penghuni neraka, diantaranya:
1.      hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, “salah satu wanita penghuni neraka adalah wanita-wanita yang berpakaian namun sejatinya mereka telanjang, menggoda orang lain dan berjalan dengan berlenggak-lenggok. Kepala mereka bak punuk onta yang miring. Mereka tidak masuk surga dan juga tidak dapat mencium aromanya, padahal aroma surga dapat dicium sejauh perjalanan sekian dan sekian.”
2.      Hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Khuzaimah, “dari Abu Umamah, ketika Rasulullah SAW menceritakan peristiwa Isra’ Mi’raj beliau berkata: ‘….jibril mengajakku melihat neraka, disana terdapat satu kaum yang tubuhnya sangat besar, mereka sangat jelek dipandang, memakan daging sangat busuk, bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran. Aku tanyakan, siapakah mereka? Jibril menjawab ‘mereka adalah pezina laki-laki dan pezina perempuan’.”
3.       Lanjutan dari hadist kedua diatas, Rasulullah juga melihat wanita-wanita yang putting payudaranya digigit ular, Rasul bertanya ‘siapa mereka’ jibril menjawab ‘mereka adalah wanita yang tidak mau menyusui anaknya’.
Wahai sekalian manusia menangislah, bila tidak bisa maka paksakan menangis. Karena dua mata yang tidak pernah tersentuh oleh api neraka selama-lamanya adalah yang menangis karena takut kepada Allah dan yang berjaga malam dalam jihad fi sabilillah (HR Tirmidzi).

Cemburu Gue Banget

“Praaaaaang” piring itu seketika pecah. Wajah Aisyah telah memerah.
“Wahai Rasulullah, bla bla bla bla” ia berkata pada suaminya ini dan itu di depan ayah dan pelayannya.
Abu Bakar sang ayah marah, hampir-hampir menjitak kepala Aisyah. “mengapa engkau berkata begitu pada Rasulullah?”

Rasulullah gemas melihatnya, dengan senyum yang tenang beliau mengatakan “sesungguhnya ummul mukminin sedang cemburu.

            Seorang teman bertanya pada ustad dalam suatu kajian, “ustad, bagaimana Rasulullah menghadapi istri-istrinya yang cemburu? Apakah diam, nggak suka, atau semakin cinta?” #gubrak. Sang ustad tersenyum, “haduh pertanyaanya menjebak saya ini, hehehe”. He’em sih, pikir saya tu anak keren banget pertanyaannya. Ustad menjawabnya dengan bijak “terdapat dalam diri Rasulullah teladan yang baik. Rasulullah adalah sebaik-baik suami, adil dalam bersikap terhadap istri-istrinya, dan rumah tangga terbaik adalah rumah tangga nabi. Ya, semakin cinta, istri-istri nabi tetap memilih tinggal bersama nabi ketika diberikan pilihan kepada mereka dari Allah melalui surat Al Ahzab. Masalahnya apakah suami-suami zaman sekarang bisa seperti Rasulullah?.”

            Heee #nyengir saya. Jadi teringat cerita dari mbak guru ngaji saya dalam suatu pertemuan halaqoh (mbaknya sudah menikah dan punya anak). Ada seorang suami yang telah beberapa tahun menikah, namun belum juga bisa mencintai istrinya. Bukan karena istrinya tidak cantik atau istrinya tidak baik, namun karena istrinya tidak pernah menunjukkan perasaan cemburu saat sang suami berinteraksi dengan perempuan lain entah di kantor, di kegiatan masyarakat, dll. Istrinya merasa biasa saja, karena memang karakter istrinya sebelum menikah sangat militan. Saya semakin tidak percaya, “masa sih mbak suami itu suka kalau istrinya cemburuan?”

            Si embak menjawab “ya, cemburu adalah tanda cinta. Ia menjadi kebaikan saat diberikan dalam takaran yang tepat dan kepada orang yang tepat. Seorang suami akan merasa dicintai apabila istrinya cemburu padanya (ada rasa membutuhkan suaminya dan tidak ingin ada pihak ketiga antara ia dan suaminya).” Ah so sweet ya. Saya malah jadi senyum-senyum sendiri waktu itu.

Teringat juga kisah Aisyah membuntuti Rasulullah yang sedang pergi ke makam Baqi’. Ketika itu Aisyah berpikir Rasulullah akan pergi ke rumah istri-istrinya yang lain. Setelah pikiran Aisyah tak terbukti dan setelah Rasulullah menjelaskan bahwa ternyata beliau mendapat panggilan dari Jibril, yang ada diantara keduanya adalah ledakan kebahagiaan dan sesuatu yang lucu untuk dikenang.

Cemburu itu katanya identik dengan perempuan? Ya nggak sih? Kenapa begitu ya? Kali ini teman saya yang menjawab: “karena pada diri perempuan shalihat tidak ada celah bagi suaminya untuk merasakan cemburu. Ia hanya patuh dan mencintai suaminya saja. Melayani suaminya saat bersama, dan menjaga kehormatan suaminya saat berpisah” oh gitu, iya ya.. “kalau laki-laki kan diluar Lan, interaksi sama orang lain banyak, di tempat kerja banyak perempuan, di jalan banyak perempuan, di sosmed banyak teman perempuan, ngelike status aja kadang jadi masalah, jadi kemungkinan cemburu bagi perempuan lebih banyak” wkwkwkwk saya tertawa geli mengingat ia akan menikah dalam waktu dekat (mohon doanya).

Ah ya, ternyata ada hadist yang menyatakan bahwa seorang laki-laki juga harus cemburu pada istrinya. Sa’ad bin Ubadah ra. Berkata “seandainya seorang pria bersama istriku, niscaya aku akan melibas pria itu dengan pedang. Nabi SAW bersabda: “apakah kalian merasa heran dengan cemburunya Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu daripada Sa’ad, dan Allah lebih cemburu daripadaku.” (HR . Bukhari dan Muslim).

Cemburu menjadi sesuatu yang tidak baik ketika ia adalah sesuatu yang pasti. Maksudnya telah jelas terbukti kebenarannya. Benar-benar selingkuh misalnya. Hal tersebut adalah cemburu yang tidak disukai oleh Allah. Cemburu buta (berlebihan) juga tidak disukai oleh Allah. Cemburu buta hanya akan berujung pada kegelapan. Saya pernah mendengar kisah seorang istri yang tega membakar suaminya sendiri karena cemburu dan tidak ditelusuri terlebih dahulu benang merah permasalahannya. Ciri dari cemburu buta alias posesif antara lain: memonitor pasangan setiap waktu (kamu dimana, dengan siapa, lagi ngapain, hee), tidak tenang, kasar (sering marah, berteriak, merusak barang, memukul, dll), tidak mau mengakui kesalahan, dan selalu ingin diajak kemanapun dan kapanpun. Huft.

Lalu, bagaimana mengatasi cemburu buta? Yang pertama adalah mendekatkan diri kepada Allah, kedua, mendoakan yang baik-baik pada pasangannya, ketiga, berprasangka baik alias positif thingking, keempat qana’ah (menerima segala ketetapan Allah dengan lapang dada), ditambah lagi mengingat kematian dan hari akhir serta menghindari pergaulan yang buruk, lalu, mengingat sejuta kebaikan yang dilakukan pasangan, dan yang paling teknis adalah membangun keterbukaan dan kepercayaan terhadap pasangan. Ok.

Kok saya sok tahu banget ya, biar deh, semoga bermanfaat, wallahualam bish showab ^^

Senin, 25 November 2013

Tutorial happy: dompet sapi cinta ummi


Tidaaaaak.. hari ini sendu buangeet. Sepanjang siang sampai sore di lab rasanya setiap orang memandangku aneh. Mbak kamu lagi galau ya? Iya banget huk huk :’( udah mbak, insyaAllah dimudahkan skripsinya. he’em, aamin makasih ya dek.. he..nyengir. ada yang juga yang nanya, mbak kayaknya hari ini ceria banget? oh ya, alhamdulillah kalau begitu.. Ada apa to mbak? Sdg haid mungkin #hah.
            Oke, tentang hari ini. Aku tidak akan menyerah sampai titik darah penghabisan (wow). Aku yakin dibalik semua ini akan ada pelangi, akan ada pertolongan Allah dari arah yang tidak disangka-sangka.. Harus yakiiin itu kuncinya. Semua ini menunjukkan betapa Allah sangat menyayangiku. Betapa Allah tak ingin kita jauh-jauh darinya. Tetap semangat! 
       Tapi… aku kangen ke makam ibu… huft kenapa belum selesai sih urusannya.. #nah inilah kegalauannya.. #dateline19desember.. oh tidaaaak, udah mau akhir November.. Allah tolong kami. 
Waiting time, sampai Jumat InsyaAllah. Selagi menunggu harus ada sibuk yang bermanfaat. Ada KRPH, pre lab praktikum mikrobiologi dan biologi penanganan limbah, koreksi laporan susu telur, dan enjoy my hobby.
Bikin handmade lagi, Alhamdulillah sore ada ide dan malam jadi tutorialnya. Silakan disimak, lupakan curhatan diatas. Semoga bermanfaat ^^

           Nama produk handmade ini yaitu : “dompet sapi cinta ummi” hehehe.. kombinasi kain belacu, katun, dan flannel. Ukurannya 13 x 14 cm, bila ingin lebih tebal bisa ditambahkan kain keras. Step by step:
1.      Siapkan bahan kain, benang, jarum, gunting, penggaris, resleting 12,7 cm, dan pulpen. Buat pola seperti gambar.
2.      Jahit bagian telinga (kain katun) dengan tusuk roll (yang tengah aja)
3.      Bagian hidung (kain katun) juga dijahit dengan tusuk roll (melingkar)
4.      Bagian mulut (kain flannel) dijahit dengan tusuk roll (yang atas aja)
5.      Balik kain seperti pada gambar
6.      Jahit resleting dengan tusuk tikam jejak
7.      Jahit sisi pinggir dengan tusuk tikam jejak
8.      Setelah selesai, siap untuk dibalik lagi kainnya
9.      Jadi dompet sapi cinta umminya. Kalau ingin lebih kuat dan rapi sebaiknya menggunakan mesin jahit. Selamat mencoba kakak ^^