Uhuk..
tak biasanya saya ingin memposting tentang pernikahan, he2, saya tak bermaksud
untuk membuat galau yang belum menikah (saya pun belum menikah). Materi Kajian
Rutin Pagi Hari tanggal 19 September 2013 ini marilah kita ambil ilmunya
bersama-sama. Disampaikan oleh Ustad Cahyadi Takaryawan, seorang pakar
manajemen keluarga sakinah. Lagi-lagi kalau temanya kajian pernikahan,
Mardliyyah selalu penuh jamaah. Sekedar untuk mengenang saja, pagi itu adalah
pagi terakhirnya almarhumah ibu.
Kondisi saya pagi itu sangat gamang. Sepi
ditengah keramaian, ingin menangis terus tanpa alasan. Mungkin itulah yang
disebut firasat, tapi saya tepis karena waktu itu saya sedang haid jadi mungkin
tak nyaman hati. Oh ibu..
Baik kembali ke topik. Pernikahan
adalah sebuah mitsaqan ghalidza yang
artinya perjanjian yang berat. Dengan ikatan pernikahan dua orang insan berbeda
jenis (laki-laki dan perempuan) yang awalnya tak memiliki hubungan apapun
menjadi saling terikat kuat, memahami satu sama lain, melengkapi satu sama
lain, laki-laki memimpin perempuan dipimpin, bertanggung jawab membangun
peradaban. Dengan cinta yang terserak diantara keduanya. Meski cinta tak
mencukupi materi kebutuhan hidup, cinta berperan sebagai kekuatan. The power of love.
Laki-laki dan perempuan diciptakan
berbeda oleh Allah SWT. Salah satunya dalam menjalankan komunikasi. Kemampuan otak
mengolah respon untuk berbicara pada laki-laki dan perempuan berbeda. Dalam
dunia psikologis dan kedokteran diketahui bahwa sistem otak pengolah komunikasi
pada laki-laki didefinisikan tunggal, sedangkan pada perempuan didefinisikan
majemuk. Pola tunggal pada laki-laki menyebabkan mereka berbicara secara to the point, apabila ditanya satu
dijawab juga satu. Pola majemuk pada perempuan menyebabkan perempuan cenderung
tidak bisa berbicara to the point (meski
mungkin tidak semuanya), perempuan apabila ditanya satu pertanyaan, umumnya
akan menjelaskan sampai dua puluh tujuh hal, he2. Amazing.. bener sih kayaknya.
Sebagai contoh, ada pertanyaan,
apakah tadi anak kita menangis?. Bila yang ditanya suami maka ia akan menjawab:
“Alhamdulillah ummi, tadi anak kita tidak menangis”. Cukup, selesai, jelas, sudah terjawab. Namun,
apabila yang ditanya istri maka ia akan menjawab. “Jadi bi, tadi tu disekolah
anak kita main sama temen-temennya, terus ummi ngobrol sama bu Indah di
pinggiran depan kelas ngobrolin tentang harga bawang yang melonjak tinggi,
katanya bi bawangnya ditimbun di pelabuhan, bla bla blab la bla, dst dst”.
Suami melongo.. “jadi anak kita tadi nangis apa tidak ummi? wkwkwkwk.
Ada banyak pasangan yang mengadukan
bahwa suami atau istrinya adalah orang paling aneh sedunia. Kenapa? Sang suami
mengadukan bahwa istrinya aneh karena apapun diceritakan, sampai hal-hal yang
tak penting pun diceritakan. Lalu, sang istri mengadukan bahwa suaminya aneh
karena tidak pernah bercerita, seakan-akan semuanya berjalan dengan baik. Who’s wrong? Mereka berada pada
keheranan yang sama. Kembali ke pola tunggal dan majemuk tadi, berarti harus
saling memahami dasar pemberian Allah pada diri masing-masing yang berbeda.
Yang kedua, perbedaan pola tunggal
dan majemuk pada otak, menyebabkan perempuan dapat bekerja multi tasking sedangkan bagi laki-laki cenderung sulit. Buktinya
apa? Lihatlah aktivitas ibu dipagi hari, mesin cuci berputar, di dapur
terdengar suara gorengan ikan, sambil menyapu, sambil mengurusi keperluan suami
dan anak-anaknya. Multi pekerjaan dalam satu waktu bukan?.
Seorang suami yang sedang menyetir mobil apabila
mendengarkan cerita istrinya, ia berpotensi salah jalan. Satu tugas, konsen
menyetir atau mendengarkan istri bercerita. Apabila yang dipilih konsen
menyetir maka hasilnya: “bu agus itu marah soalnya fotonya dikomen bla bla bla
bla dst dst.. jadi kemarin itu presiden ke pacitan kunjungan kerja ya bi?”
suami menjawab “eh, apa mi?” huft.. “jadi tadi ummi cerita panjang lebar abi
nggak dengerin dong?” “dengerin kok mi” “tadi ummi cerita apa bi?” “e…..”.
Apabila yang dipilih mendengarkan istri bercerita maka hasilnya: “aduh mi kok
kita jadi kesasar gini? tadi ummi cerita terus sih” “lho abi yang nggak konsen
sih nyetirnya” ribut.. the end.
Yang ketiga, perbedaan pola otak tunggal dan majemuk
menyebabkan laki-laki bermata fokus, sedangkan perempuan menyebar. Laki-laki
tidak sebaiknya diminta untuk mencari suatu barang. “bi minta tolong ambilkan
bawang putih di kulkas” “di sebelah mana mi?” “disisi bawah di kresek hitam”
lama kemudian “mi, nggak ketemu” istri datang “aduh abi, ini lho bi kelihatan
jelas bawang putihnya” arrrgh. Well, seorang
perempuan dapat dengan mudah menangkap
semua benda yang dilihatnya. Apabila buku, kacamata, pulpen, hp, charger,
gelas, dompet, dll, dikumpulkan dalam satu meja, seorang perempuan langsung
bisa merekamnya dalam otak, sedangkan laki-laki, meskipun benda yang dicarinya
sudah kelihatan di depan mata, apabila dikumpulkan dengan benda lain, ia akan
kesulitan menemukan. (kata ustadnya sih, entah benar apa tidak, tapi hal
tersebut terbukti pada bapak dan kakak laki-laki saya).
Perbedaan kesekian antara laki-laki dan perempuan adalah:
perempuan cenderung memberi nasehat tanpa diminta sedangkan laki-laki cenderung
menyelesaikan masalah. Khususnya pada perempuan sebaiknya benar-benar memahami
perbedaan dalam hal ini. Nanti apabila mempunyai suami, ketahuilah bahwasanya
makhluk yang namanya laki-laki itu menganggap penting keahlian. Begini ceritanya,
suatu ketika seorang suami sedang menjadi korban perusahaan yang gulung tikar.
Untuk beberapa waktu, pekerjaan pengganti belum diperoleh. Melihat keadaan yang
demikian, sang istri langsung memberi nasehat tanpa diminta, maksud hati sang
istri ingin menenangkan hati suaminya “abi sabar ya, insyaAllah akan segera ada
pengganti pekerjaan yang lebih baik, bla bla bla, dst dst”. Menenangkan hati
suami bagus, tapi akan menjadi masalah apabila “seakan-akan” istri meragukan
keahlian suaminya “gpp kok bi, ummi ada tabungan dari warisan orang tua ummi,
nanti kita hidup pakai uang itu aja”. Kayaknya sih baik-baik saja, namun dengan
begitu laki-laki merasa terpojokkan, merasa keahliannya diragukan. So, what must to do? Percayakan suami bisa
menyelesaikannya. Jangan pernah merasa lebih berkuasa dan lebih bisa daripada
suami.
Laki-laki akan merasa dicintai apabila dipercaya,
sedangkan perempuan akan merasa dicintai bila diperhatikan. Remember that. Lucu, hanya karena
perempuan suka berperasaan jadinya akan sangat bahagia bila diperhatikan. Dalam
suatu keadaan, seorang suami pulang dari kantor diam saja. Ketika itu suami
sedang lelah dan hanya ingin diam, tidak ada masalah apapun. Melihat keadaan
itu, istri panik, “aduh, jangan-jangan aku punya salah, tadi aku ngapain ya?”
dipikir banget. padahal ya nggak ada apa-apa bagi suami, sedangkan menurut
istri diamnya suami adalah menunjukkan marah. Hehehehehe.
Baik, sudah cukup membicarakan perbedaan yang tak
habis-habis. Sekarang saatnya mempelajari bagaimana cara menjalin komunikasi
yang baik. Siapakah yang paling baik dalam kehidupan suami istri? Ialah yang
paling cepat mengalah untuk kebaikan bersama. Ialah yang paling cepat meminta
maaf untuk kebaikan bersama. Ialah yang menang tanpa ngasorake (tidak
menjelek-jelekkan, tidak menjatuhkan).
Keluarga adalah organisme hidup yang terus tumbuh dan
berkembang. Didalamnya haruslah ada kesepakatan fundamental dan kesepakatan
teknis. Kesepakatan fundamental adalah kesepakatan yang tidak berubah
selamanya, contoh: selamanya hidup keluarga ini bergantung dan menyembah Allah
SWT. Kesepakatan teknis adalah kesepakatan yang dapat berubah seiring dengan
keadaan, contoh: penghasilan abi saat ini lima juta per bulan, saat ini kita
menabung dua juta perbulan untuk haji, yang tiga juta untuk kebutuhan
sehari-hari.
Hmm.. cukup saya rasa untuk membicarakan ini. semoga
bermanfaat dan ada hikmah di dalamnya ^^. Good
luck.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar