Taqabalallahu minna wa
minkum, shiyamana wa shiyamakum
(semoga
Allah menerima amalku dan kamu, puasaku dan puasamu).
Ramadhan 1434 Hijriyah telah berlalu tiga bulan yang lalu. Apakah kita
merindukannya? Ingatlah ramadhan, disaat Allah melipat gandakan pahala-pahala
kebaikan, menutup rapat-rapat pintu neraka, membelenggu setan. Ingatlah
ramadhan, saat waktu berlalu penuh kasih sayang Allah dan ampunannya, ada
kesempatan memperoleh lailatul qadr yang
pahalanya bagaikan beribadah seribu bulan. Begitukah ramadhan menurut kita?
Atau ia hanya berlalu seperti hari-hari biasanya, tak ada yang istimewa, hanya
menahan lapar dan haus dari subuh hari hingga petang. Semoga, rindu-serindunya
pada bulan besar itu selalu ada dalam hati kita. Karena bisa saja, ramadhan
kemarin adalah ramadhan terakhir bagi kita.
Allah menyediakan pintu surga Ar Rayyan bagi para ahlul
shaum. Pintu Ar Rayyan itu
kemegahan dan kebagusannya melebihi istana terbaik di dunia. Keindahannya tak
bisa dibandingkan dengan dunia dan seisinya. Betapa senangnya kita apabila
mendapatkan izin Allah masuk kedalam surgaNya melalui pintu ini. Mulai
sekarang, mari kita azzamkan untuk melihat indahnya Ar Rayyan. Tidak sendirian tapi bersama sahabat dan orang-orang yang
kita sayangi. Azzamkan untuk reuni dengan ibu, ayah, keluarga, dan teman-teman
bertemu kembali di Ar Rayyan kelak.
Oleh karena itu, kita perlu menghidupkan suasana ramadhan sepanjang tahun dalam
hidup kita sehari-hari.
Bagaimana caranya? Sukses ramadhan indikatornya disaat
kita suka berpuasa sunnah di bulan-bulan selanjutnya sampai bertemu kembali
dengan ramadhan berikutnya. Bila belum terbiasa, memang agak berat (termasuk
penulis). Namun kita tidak boleh berputus asa untuk selalu meniatkan diri
berpuasa sunnah. Sibuk di kampus, kegiatan padat, perlu energi yang besar
karena mobilitas tinggi, tubuh yang kurang fit, ketika belajar perlu berpikir
dan tidak lemes, dll kadang menjadi alasan untuk tidak berpuasa sunnah.
Sebenarnya dibalik itu, yang paling sulit adalah mengalahkan diri dari godaan
setan yang membisik halus. Memulai ibadah yang baik tidak mudah, tapi untuk
membubarkannya sangat mudah.
Manusia mempunyai dua arus potensi, potensi positif dan
potensi negatif. Potensi positif (arus taqwa) adalah disaat manusia memenangkan
arus yang bergejolak dalam ulu hati keatas (didada, dikepala, hati nurani, akal
sehat). Arus negatif (arus fujur)
adalah disaat manusia memenangkan arus yang bergejolak dalam ulu hati kebawah
(perut, dan dibawah perut). Dalam hal ini, puasa bermanfaat untuk mempertegas
pilihan seorang manusia pada arus positif.
Manfaat berpuasa sunnah tidak untuk orang lain melainkan
untuk diri kita sendiri. Allah SWT memberikan pahala langsung bagi makhluknya
yang berpuasa. Manfaat positif yang bisa kita rasakan dengan rajin berpuasa
diantaranya: tubuh menjadi sehat dan segar, dekat dengan Allah SWT, terhindar
dari penyakit hati, mudah untuk bersyukur, dll. Allah menyayangi makhluknya
yang berpuasa, jadi apabila kita disayang oleh Allah tentu Allah akan menjaga
kita. Allah sebaik-baik penjaga, kita tak perlu mengkhawatirkan urusan-urusan
dunia yang semu. Allah akan mempermudah untuk menyelesaikannya. Apabila persoalan
dunia terasa menghimpit, tak ada keraguan lagi untuk menyegerakan berpuasa
sunnah.
Apabila saat ini sudah rajin berpuasa sunnah,
bersyukurlah. Semoga Allah SWT memberi keistiqomahan. Bila belum, detik inilah
saatnya untuk memulai. Memulai perbuatan yang baik perlu perjuangan. Kita perlu
kacamata kuda agar bisa berjalan lurus menuju tujuan. Godaan apapun, terjang
saja, libas, babat habis. Kita tidak boleh kalah sama syaitonnirrojim. Ya, bila kita mendamba Ar Rayyan. Bila kita merasa pintu Ar Rayyan telah melambai-lambai.
Indah itu adalah ketika berbuka puasa. Air putih terasa
es jeruk, nasi tempe terasa ayam panggang ^^. Hmm.. saat itulah kita akan
merasa, nikmat Allah tiada terkira. Dan saat itu kita telah menabung, untuk
membeli tiket ke Ar Rayyan yang jauh
lebih mahal daripada mahalnya tiket nonton konser artis-artis terkenal
internasional. Jauh lebih mahal daripada tiket untuk keliling Eropa, karena
ridhaNya dan surgaNya jauh lebih indah daripada menara Eiffel, tembok Berlin, masjid Cordova, sungai Rheine, dan segala isi dunia. insyaAllahu. Semangat berjuang meraih
nikmat ramadhan sepanjang tahun kawan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar