Senangnya
ada teman yang akan menikah. Kali ini istimewa karena aku memperoleh info
terpremium (pertamaxnya mbak Mur) dari sang calon mempelai wanita, he2. Di malam
minggu pada akhir bulan November lalu ia menginap di kosku karena ingin
mengerjakan skripsi. Asramanya tidak memungkinkan untuk focus katanya. Waktu itu
aku merasa ia bukanlah ia yang seperti biasanya. Aku melihatnya sangat khawatir
dengan deadline pengumpulan bendel skripsi tanggal 19 Desember.
Biasanya,
sekitar jam setengah sembilan aku sudah mengantuk. Namun ia membujukku dengan
susu pasteurisasi kesukaanku dan cemilan-cemilan agar aku tidak tidur duluan.
Supaya aku mau mendengarkan cerita-ceritanya, dan berdiskusi tentang skripsinya
yang masih perlu banyak perbaikan. Diajak ngobrol aku lupa dengan kantukku. Jadilah
justru kami lebih banyak ngobrol daripada mengerjakan skripsi, he2.
Pada
malam itu ia memberitahuku bahwa ia akan menikah pada tanggal 1 Februari. Aku
sempat kaget karena ia yang selama ini sangat cuek dengan obrolan-obrolan pernikahan
ternyata diberi rizki oleh Allah sebagai yang awal menikah diantara angkatan
2009. Sayangnya waktu itu ia tak memberitahu dengan siapa ia menikah, hanya
memberikan klu yang meski demikian aku sama sekali tak bisa menebaknya. Belum banyak
yang tahu kabar itu kecuali guru ngajinya, adiknya, khalia (temannya), dan aku.
Tujuan
ia memberitahuku di awal adalah agar aku bisa mendongkraknya untuk mengerjakan
skripsi. Syarat yang diminta orangtuanya bila mau menikah adalah ia harus
wisuda Februari. Waktu itu keadaan skripsiku selangkah dua langkah lebih beres
duluan daripadanya. Ia juga memintaku untuk merahasiakannya sampai ada
publikasi.
Di
hari-hari awal bulan Desember kami berbelanja beberapa keperluan. Keliling pasar
Beringharjo untuk membeli kain, jarik batik, sarimbit, korsase, dan ke Kasongan
untuk memesan souvenir. Di Kasongan inilah aku akhirnya tahu siapa laki-laki
yang akan menikah dengannya. Aku tak mengenalnya, namun tahu orangnya karena
beliau beberapa kali pernah mengisi materi di suatu kajian atau pelatihan yang
aku ikuti. Laki-laki baik untuk perempuan yang baik ^^.
ini yang dipilih ^^ |
pernik-pernik souvenir di Kasongan |
beli kain batik di pasar Beringharjo |
Ternyata
waktu cepat berjalan. Hari-hari menjelang kumpul bendel penuh perjuangan, penuh
airmata juga mengingat di awal Desember banyak kabar duka mengiringi. Akhirnya,
tanggal 9 Januari 2014 ia lulus menjadi S.Pt, dan hari ini kabar pernikahannya
telah diumumkan.
Aku
lega, karena begitu sulit untuk menjaga mulut (rahasia). Alhamdulillah hingga dipublikasikan
aku bisa tidak membocorkannya, he2. Turut bahagia, dan semoga menyusul kabar
bahagia-bahagia yang lain entah dari siapa saja. Buat mbak Mayan dan Pak Defri,
semoga dilancarkan urusannya sampai hari H. Barakallahu laka wa barakallahu
alaika wajamaa bainakuma fi khair ^^. Sayang banget kami nggak diizinkan datang
ke Muara Enim karena berbagai pertimbangan. Yasudah deh kau berjanji akan
memasakkan kami pempek dan tekwan setelah menikah nanti, dan setelah kembali ke
Jogja tentunya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar